Suatu hari disebuah pasar,  Pak Danang mengaku kehilangan dompetnya yang berisi uang Rp. 3.256.000, kartu ATM, kartu Kredit,   SIM dan cek senilai Rp. 2.000.000. Karena telah ditegakkan syariat   islam dinegeri tersebut, maka ia segera melapor ke kantor polisi syariat   terdekat.
Setelah  seharian melakukan  penyelidikan akhirnya Inspektur Polisi Syariat  segera mengamankan 3  preman lokal yang dicurigai sebagai tersangka. Saat  digelandang ke  kantor, inspektur itu mulai menginterogasi ketiga  tersangka tersebut,  "siapa diantara kalian yang mencuri dompet bapak ini  kemarin?" sembari  menunjuk ke bapak yang kehilangan dompetnya (Pak  Danang)
Preman 1 : "Su....sumpah Pak, bukan saya yang mencuri dompet bapak ini. Saya sudah insyaf seminggu yang lalu Pak, beneran" Jawabnya dengan gugup.
Preman 2 : "Sumpah Pak bukan saya yang mencuri dompet Pak Danang, kemarin saya tidur seharian karena malamnya habis ronda Pak, sungguh" jawabnya dengan tenang
Preman 3 : "Bukan saya Pak pelakunya, kemarinkan saya habis gajian" Jawabnya dengan polos
Tanpa  pikir panjang Inspektur  Polisi syariat itu langsung membawa Preman 2 ke  Kantor polisi untuk  penyidikan lebih intensif, sepertinya ia telah  mengetahui bahwa Preman 2  sebagai pelakunya. Nah, menurut pembaca  situslakalaka mengapa  Inspektur polisi tersebut langsung mengetahui jika  pencurinya adalah  preman 2? 

